Sabtu, 05 Maret 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

MANUSIA DAN PENDERITAAN

1. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqBaMZehyphenhyphen41pHoD-VpGnYnQnvfc7K5XS4qOASYgcFManegiBMWYMdA9TiSAqUDXqye9uHqjL9VS82Oheb37WhJJbB7WSRn27cQ_YHrdOswl4t9EghHm6HFx0VjU731QWRKIZhrkZanrN9J/s1600/7-47.jpg

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

Hal itu terkandung dalam surat Al Insyiqoqo:6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam, menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, maka akibatnya manusia akan menderita”.

2. PENGERTIAN SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3rL6nzEj9lG4zhN5MITmAzHv2sjw4PLE4mOcxyC-JY69tqlBco8Yc7ZO2WSJ8jZSpU98-Ptn6JTkRayaZ4Me4vLWfHIF4Q5ii_azarryCQd0wJ50uiUXmKlaqelQRj5RExpi6oeHRMM0/s400/071210_torture_vl-vertical.jpg

Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri makan anak yatim, dsb. Dalam surat Al Ankabut:40 menyatakan:
“Masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh”.

3. SIKSAAN BERSIFAT PSIKIS
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya Kebimbangan, Kesepian, dan Ketakutan.

Kebimbangan yang dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya seseorang yang ingin keluar rumah bimbang ingin pergi atau tidak. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya, ia akan cepat mengambil keputusan sehinggan kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

Kesepian yang dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atauu jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur dukan dengan keadaan sepi yang dialami oleh pepata atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

http://30.media.tumblr.com/TiXaCrZHjem3ah4k9lLPAMQeo1_500.jpg

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan dapatjuga timbul atau dialami seseorang walaupun seseorang itu berada pada lingkungan yang ramai, sebab ketakutan itu merupakan hal yang sifatnya psikis.

4. KEKALUTAN MENTAL

http://www.dapunta.com/wp-content/uploads/2010/08/pain1.jpg

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

5. GEJALA ORANG YANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2010/04/sesak-nafas.bmp

b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

6. TAHAP-TAHAP GANGGUAN KEJIWAAN
Tahap-tahap ganggguan kejiwaan adalah:
a. Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIfDwqus0lz9qOj95tb7Wy6ZWZYxCO14X_ICwO-4UXQEF-Sa1eVV36xigZWvSU7qzByT6CpHDtb6xoOno3wyK1BEuYO9ZsZm-wXjmd4r-LYbU2O5Usqtg8q4a7-pSsBB378oowKRXEUR0/s1600/Ungaran-Semarang.jpg

b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari sehingga cara bertahan dirinya salah.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

7. SEBAB-SEBAB MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
a. Kepribadian Yang Lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya Konflik Sosial Budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.

http://blogs.salon.com/0002007/images/darfur.jpg

c. Cara Pematang Batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social; over acting sebagai overcompensatie.

8. PROSES-PROSES KEKALUTAN MENTAL
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kea rah positif dan negative.
a. Positif : Trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dala hidup, misalnya melakukan shalat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami kejatuhan dalam hidupnya.
b. Negative : Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperuntukan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm80F9idWewUXh0OWsasjHMPhs-HcwYO981DxhDitfrtKvFi9kz-OYOIkKCFL45468Ksdt9j0PizZWZZRreahSU6vyd8uR56T7GoPhXMkKnjqc88hh8F-MpSi58BkOW82Dnl5p-K69mpI/s1600/frustasi.jpg

OPINI:
Penderitaan yang dialami seseorang merupakan salah satu ujian atau cobaan yang diberikan Allah SWT. yang diberikan kepada umatnya untuk terus bertaqwa dan selalu ingat kepada-Nya. Penderitaan yang kita alami bermacam-macam, ada yang ringan, sedang, berat, dan penderitaan yang sangat berat dimana semua ujian itu tergantung kepada pribadi orang tersebut. Bila kita mengalami penderitaan yang berat, belum tentu menurut orang lain itu berat karena pribadi orang yang berbeda-beda. Rintangan yang kita jalani ini kemugkinan jalan yang di tempuh untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan yang kita inginkan sebelumnya. Sehingga jika kita mengalami kesusahan, maka janganlah putus berdoa dan terus semangat menjalami cobaan yang diberikan untuk mencapai sesuatu yang lebih indah dari pada sekarang.

Bila kita mengalami penderitaan yang menurut kita berat janganlah cepat menyerah, lihat disekelilingmu atau orang-orang diluar sana yang lebih menderita disbanding kita. Hal itu menjadi acuan dan memacu kita agar tidak menyerah menghadapi rintangan yang sedang dialami. Sehingga kita dapat survive di dalam kehidupan ini  dan bila kita sudah melewati rintangan itu dengan baik, jangan lupa dengan orang-orang yang masih mengalami penderitaan yang lain. Bantu mereka semampu kita. Disamping dapat meringankan beban mereka, kita pasti mendapat pahala yang setimpal akan sikap kita yang membantu mereka dan bila kita sudah melewati rintangan itu dengan baik, jangan lupa dengan orang-orang yang masih mengalami penderitaan yang lain. Bantu mereka semampu kita, disamping dapat meringankan beban mereka, kita pasti mendapat pahala yang setimpal akan sikap kita yang membantu mereka dan jangan mengharapkan imbalan setelah menolong orang lain karena hal yang kita berikan akan sia-sia saja dan tidak akan mendapat pahala.

sumber:

www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf

TUGAS IBD
BAB III MANUSIA DAN PENDERITAAN

NAMA : WINONA MAULIDA UTAMI
NPM : 58410542
KELAS : 1IA09

0 komentar:

Posting Komentar