MANUSIA DAN CINTA KASIH
1. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat tertarik hatinya. Sedangkan rasa kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
http://titikrez.files.wordpress.com/2008/02/valentine04.jpg
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinanan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
2. TIGA UNSUR TENTANG CINTA
Cinta memiliki 3 unsur. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
a. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dia.
b. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan: sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risih, pinjam meminjam baju, tidak menyimpan rahasia, dll.
c. Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dsb.
Gambar dibawah ini adalah gambar yang menunjukan segitiga cinta:
3. TIGA TINGKATAN CINTA
Didalam kitab suci Alqur’an, ditemui adanya fenomena cinta dan bersembunyi didalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan: tinggi, menengah, dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya, sbb:
“katakanlah: jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
a. Cinta Tingkat Tinggi
Yaitu cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad dijalan Allah. Hal I ni merupakan cinta yang tiada duanya dan merupakan konsekwensi iman, serta keharusan dalam Islam.
http://ahmadthinker.blog.friendster.com/files/cinta-allah1.jpg
b. Cinta Tingkat Menengah
Yaitu cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat. Hakekat cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa,. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabat, dan persahabatan.
c. Cinta Tingkat Rendah
Yaitu cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Cinta tingkatan terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.
4. BERBAGAI BENTUK CINTA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bias kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
a. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
Dalam QS, Al-Adiyat, 100:8, menjelaskan: “Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaan yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup”.
b. Cinta Kepada Sesama Manusia
Al-Qur’an juga menyerukan kepada orang-orangyang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka terhadap diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga:
“cinta diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
d. Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
“Katakanlah: “ jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi Maha Penyayang” (QS, Ali Imran, 3:31)
e. Cinta Kepada Rasul
http://nidauljannah.files.wordpress.com/2011/02/cinta-rasul.jpg
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
5. PENGERTIAN KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keuntuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
6. PENGERTIAN KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
7. PENGERTIAN PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Seperti dalam surah Al-Furqon ayat 59-60 yang menyatakan, “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat dirumah, di masjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
8. PENGERTIAN BELAS KASIH
Cinta sesama diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. http://tarekatqodiriyah.files.wordpress.com/2010/01/kasih_sayang_tiga_generasi_ab.jpg
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, Karenna cinta disini bukan Karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang diderita, dan sebagainya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kemudian apa bedanya Rahmah dengan Rahman? Kalau Rahman ada unsure member. Misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya. Sedangkan Rahmah adalah kita menaruh perhatian terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukan jalan keluar kepadanya.
sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
OPINI:
Cinta kasih sebenarnya mempunyai arti yang hampir bersamaan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta mempunyai peranan yang sangat besar didalam kehidupan didunia. Tanpa cinta kita tidak dapat membangun mahligai perkawinan, pembentukan keluarga dan mengasuh anak, serta membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Dengan cinta kasih, hal itu dapat berjalan dengan baik dan hidup kita akan menjadi lebih indah dan bahagia.
Cinta yang paling besar harus kita berikan kepada Allah SWT. karena Ialah yang menciptakan kita, menciptakan alam semesta, memberikan rezeki dan menolong hamba-Nya yang sedang kesusahan. Karena hal itu, kita haruslah bersyukur untuk apa yang telah diberikan oleh-Nya. Setelah cinta kepada Allah SWT. dan Rasulnya, baru kita mencintai ibu/ bapak, saudara, dan anak yatim.
Jika kita mencintai seseorang yang menjadi pasangan kita, rasa cinta itu janganlah terlampau dalam sehingga seakan-akan rasa cinta terhadap Allah di duakan oleh cinta yang kita rasakan terhadap pasangan kita. Namun dalam kenyataannya, tidak sedikit anak muda yang lebih mencintai dan mengasihi pasangannya dari pada mencintai dan mengasihi Allah SWT.
Mulai dari hari ini, marilah kita merubah pola pikir dan perasaan kita untuk lebih mencintai dan mengasihi Allah SWT. dari pada pasangan.
TUGAS IBD BAB II
NAMA : WINONA MAULIDA UTAMI
KELAS : 1IA09
NPM : 58410542