Perkembangan
teknologi animasi semakin hari semakin pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Teknologi
animasi saat ini tidak hanya mencangkup dunia industry per-film-an , tetapi
juga merambah ke dunia game. Salah satu contoh dari teknologi tersebut adalah Rendering Farm.
Apa
itu Rendering Farm? Mungkin masih
banyak orang awam yang belum banyak tentang Rendering
Farm. Baiklah kita bahas satu per satu disini, Rendering adalah suatu proses untuk mengubah model geometri menjadi
suatu gambar. Untuk melakukan proses render
biasanya membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk rendering gambar yang
photo-realictic. Untuk meminimaliskan waktu digunakan Rendering Farm sebagai salah satu alternatif pilihan yang tepat.
Sehingga
yang dimaksud Rendering Farm atau
Peternakan Render ialah sekumpulan computer yang berkerja secara bersama-sama untuk
melakukan proses render. Untuk membangunnya, dibutuhkan suatu software pembantu
yang dapat difungsikan sebagai tools untuk
melakukan proses parallel rendering. Salah satu tools yang dapat digunakan
adalah Yadra, yang digunakan untuk membangun rendering farm. Cara kerja Yadra
yaitu memecah dan mendistribusikan frame dari Ie animasi kepada setiap computer.
Proses pemecahan frame dilakukan secara manual oleh user dengan cara melakukan
ssh pada setiap computer client.
Gambar 1: Tampilan software Yadra.
Adapun tools pembantu untuk animasinya adalah Blender. Blender merupakan salah satu
software multimedia yang powerfull, dimana kita dapat membuat suatu animasi
beserta object-objectnya dari awal hingga selesai penggunaannnya. Dengan hanya
menggunakan software ini, kita tidak perlu menggunakan software lain untuk
mengelola project animasinya.
Oleh karena Blender dapat digunakan
untuk berbagai macam pengolahan digital, jangan heran jika banyak sekali jenis
jendela yang disediakan. Kita dapat memilih tampilan-tampilan sesuai dengan
keinginan, selain itu konsep tampilan yang freestyle cocok buat tiap
individu untuk mendapatkan tampilan sesuai dengan keinginan masing-masing.
Gambar 2: Tampilan Pembuka Blender.
Nah
sekarang balik lagi ke rendering farm,
tulisan di atas tadi sudah dijelaskan tentang pengertian dan tujuan dari rendering farm. Selanjutnya kita harus
mengetahui langkah-langkah dari pembangunan rendering
farm, langkahnya sebagai berikut:
1. Siapkan 1 server,dan 2 client,
pastikan PC atau laptop terkoneksi ke jaringan, jika menggunakan koneksi
wireless, maksimal 4 client.
2. Untuk server, pastikan
kapasitas hard disk besar, karena akan digunakan sebagai tempat penyimpanan
hasil render.
3. Server dan client tersebut
terkoneksi dengan wireless.
4. Siapkan file BRFServer.exe,
BRFClient.exe dan folder master yang terkumpul dalam folder RenderFarm.
5. Sekarang, saatnya menciptakan
access point di server, langkah pertama adalah pilih menu Start – Control Panel
– Network Sharing and Centre – Manage Wireless Network – Add – Create an ad hoc
network – Beri nama jaringan pada Network Name – pilih No Authentication pada Security
type – centang Save this network – Next.
6. Back, setting IP pada server
tersebut dan pada PC/Laptop client, untuk IP Server misalkan kita menggunakan
IP : 192.168.5.1 sedangkan untuk 2 clientnya menggunakan IP: 192.168.5.2 dan 192.168.5.3
7. Untuk client dan server, pada
Home Group, pilih radio button Turn Off Password Protected Sharing.
8. Pada client, search dan
connect wireless server, dengan mencari nama jaringan yang telah dibangun
server pada proses 4.
9. Kemudian tes koneksi dengan
ping client ke server dan sebaliknya.
10. Pada server dan client, copy
file REnderFarm ke direktori C:. Aktifkan renderfarm pada server dan client.
11. Pada server, buat direktori
baru misalnya di D:, beri nama proyek, lalu klik kanan, Properties, Sharing,
Share, pilih Everyone, Add, pilih Read/Write pada Permission level.
12. Pada client, masuk ke
direktori C:, buka folder RenderFarm, klik BRFClient, masukkan lokasi file blender.exe
pada path url yang muncul, yaitu: c:\RenderFarm\master\blender.exe
13. Maka akan muncul waiting for
a job.. ini berarti, client sedang menunggu proses rendering yang yang
ditugaskan oleh server.
14. Pada client, coba akses
folder proyek dengan pilih menu Start – Run - \\192.168.5.1
15. Pada server, ambil data
*.blend (misalnya pena.blend), pindahkan ke folder proyek. Dalam
folder yang di-sharing tadi, buat
folder rander1 dalam folder proyek, ganti nama file blend tersebut, lalu
pindahkan ke folder render1.
16. Pada server, buat file .csv
di folder proyek.
17. Caranya, create new text,
save as csv, beri nama ip sehingga menjadi file ip.csv. Check ekstensi folder,
jangan sampai di hidden.
18. Pada server, double click
BRFServer.exe dalam folder C:\RenderFarm
19. Kemudian search. Buka file
ip.csv, ketikkan ip server pakai koma enter, dan ip client, seperti ini:
192.168.5.1,
192.168.5.2,
192.168.5.3.
21. Lalu save. Kemudian di
BRFServer.exe, browse file ip.csv, maka akan tampil di client.
23. Shared Folder Name: proyek
24. Project Folder Name: render1
25. blender file name:
proyek1.blend
26. Check terlebih dahulu, apakan
yang Anda ketikkan itu benar adanya.
27. lalu klik Start, maka proses
rendering dimulai, baik itu di server dan di client.
28. Finish J
Sumber:
elearning.upnjatim.ac.id